Kamis, 03 April 2008

METODE PEMBELAJARAN DI PENDIDIKAN TEKNIK

PENDEKATAN COGNITIVE CONSTRUCIVISM DENGAN STRATEGI PROBLEM SOLVING IDEAL (IDENTIFY PROBLEMS,DEFINE GOALS, EXPLORE STRATEGIES, ACT, LEARN) SEBAGAI METODE PEMBELAJARAN DI PENDIDIKAN TEKNIK

Basori

Proses Belajar Mengajar yang dilakukan di dunia pendidikan teknik atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) selama ini masih menganut sistem perilaku ( behavioral systems). Sistem ini berdasar pada konsep bagaimana seseorang memberikan respon terhadap tugas dan umpan balik ( Stimulus – Respon ). Dalam kenyataannya ternyata system ini bersifat pasif. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya ketergantungan peserta didik terhadap materi dari gurunya. Pada akhirnya akan terjadi stagnasi dalam pengembangan keilmuannya. Pendidikan teknik merupakan salah satu lembaga pendidikan ilmu dan teknologi. Di sisi lain teknologi selalu terjadi improvement dan inovasi seiring berjalannya waktu. Oleh karenanya model pembelajaran sistem perilaku ( behavioral systems) perlu dikembangkan.

Awal abad 21 telah ditemukan alternative model pembelajaran yang disebut konstruktivisme. Konstruktivisme merupakan salah satu filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan kita merupakan hasil konstruksi (bentukan) kita sendiri (Von Glaserfelddalam Bettencourt, 1989 dan Matthews, 1994).

Model konstruktivisme yang paling sesuai dengan pendidikan teknik adalah Cognitive constructivism. Menurut Dole dan Sinatra (1998) : “Cognitive constructivism represents one end, or extreme, of the constructivist continuum and is typically associated with information processing and its reliance on the component processes of cognition. “

Di sisi lain, Lynch (1997, p. 27) mengatakan :

The essential role of vocational education is "to facilitate construction of knowledge through experiential, contextual, and social methods in real-world environments"

Because the focus is on the learner, vocational education should be conceptualized as a learning process rather than a teaching process (Stevenson 1994).

Sedangkan strategi yang digunakan dalam model ini adalah problem-solving.

McNabb (1997) mengatakan:

The precise nature of those skills may have changed from repetitive, manipulative tasks to problem-solving, collaborative tasks.

Salah satu jenis metode yang digunakan dalam problem-solving adalah IDEAL( Identify problems, Define goals, Explore strategies, Act, Learn). Strategi IDEAL ini belum banyak digunakan di pendidikan teknik di Indonesia baik tingkat SMK maupun pendidikan tinggi. Oleh karenanya strategi ini perlu dicoba.

Percobaan ini dalam rangka membuktikan kebenaran ilmu tentang cognitive constructivism dan keberhasilannya di luar negeri, seperti yang dikatakan Peter ED, Wlliam GC (1999):

“It may be that cognitive constructivism will be found to be a better solution than behaviorism to serve as the learning theory foundation for career and technical education curriculum and pedagogy “

Hal ini dapat dikatakan bahwa cognitive constructivism merupakan solusi terbaik dalam melayani proses pembelajaran di pendidikan teknik.

1 komentar:

ika nora dhany mengatakan...

pak basori.... punya journal tentang IDEAL problem solving... dan buku tentang IDEAL problem solving? kalo punya saya dikabari di ikanoradhany@yaho.co.id ya... trims alot...